Menstruasi yang teratur menandakan keseimbangan hormon dalam tubuh. Namun, beberapa jenis obat dapat mengganggu siklus haid dan menyebabkan berbagai masalah seperti keterlambatan, haid tidak teratur, atau bahkan membuat darah haid menggumpal. Meski beberapa obat memang diperlukan untuk memenuhi kesehatan atau kondisi tertentu, akan lebih baik jika obat-obatan berikut ini tidak dikonsumsi secara berlebihan atau dalam jangka waktu yang lama.
Berikut adalah lima jenis obat yang perlu dihindari agar menstruasi tetap teratur.
- Obat Kontrasepsi
Pil KB, suntik, dan implan kontrasepsi hormonal bekerja dengan mengatur kadar hormon estrogen dan progesteron dalam tubuh. Penggunaan yang tidak sesuai atau tiba-tiba berhenti tanpa konsultasi dengan tenaga medis dapat menyebabkan gangguan siklus haid. Beberapa efek samping yang mungkin terjadi meliputi haid yang tidak teratur, pendarahan di luar jadwal, atau bahkan amenore (tidak menstruasi).
- Obat Anti-Depresi dan Anti-Kecemasan
Obat-obatan yang digunakan untuk mengatasi depresi dan gangguan kecemasan, seperti selective serotonin reuptake inhibitors (SSRIs) dan benzodiazepine, dapat memengaruhi produksi hormon dalam tubuh. Obat ini bekerja dengan mengubah kadar neurotransmitter di otak, yang secara tidak langsung dapat memengaruhi keseimbangan hormon reproduksi.
- Steroid
Steroid sering digunakan untuk mengatasi peradangan, alergi, penyakit autoimun, serta dalam beberapa kasus digunakan sebagai terapi hormon. Penggunaan steroid dalam jangka panjang atau dosis tinggi dapat mengganggu produksi hormon alami tubuh, termasuk hormon yang mengatur siklus menstruasi. Efeknya dapat berupa haid yang tidak teratur, meningkatnya jumlah hormon androgen yang menyebabkan jerawat dan pertumbuhan rambut berlebih, serta meningkatnya risiko sindrom ovarium polikistik (PCOS).
- Obat Pelangsing
Beberapa jenis obat pelangsing bekerja dengan menekan nafsu makan atau meningkatkan metabolisme tubuh. Penggunaan obat ini dapat menyebabkan defisiensi nutrisi yang berpengaruh terhadap produksi hormon reproduksi. Kekurangan lemak tubuh akibat konsumsi obat pelangsing juga dapat mengganggu ovulasi, yang akhirnya menyebabkan haid menjadi tidak teratur atau bahkan berhenti sementara. Selain itu, beberapa obat pelangsing mengandung stimulan yang dapat meningkatkan kadar stres dalam tubuh, yang berkontribusi pada gangguan siklus menstruasi.
- Obat-obatan Kemoterapi
Obat-obatan yang digunakan dalam terapi kanker dan penyakit kronis lainnya, seperti kemoterapi dan terapi hormon, dapat menyebabkan gangguan serius pada siklus haid. Kemoterapi dapat merusak sel-sel ovarium, yang berdampak pada produksi hormon estrogen dan progesteron. Efeknya bisa berupa haid yang menjadi tidak teratur, lebih ringan, atau bahkan berhenti sepenuhnya. Beberapa pasien yang menjalani terapi hormon juga mengalami menopause dini akibat penurunan drastis produksi hormon reproduksi.
Beberapa jenis obat dapat berdampak pada keseimbangan hormon dalam tubuh dan menyebabkan gangguan menstruasi. Jadi sebisa mungkin konsultasikan dengan tenaga medis sebelum mengonsumsi obat-obatan tertentu agar keseimbangan hormon tetap terjaga dan siklus menstruasi tetap teratur.