Mengenal Transplantasi Jantung dan Berbagai Kondisi yang Mengharuskannya

Jakarta -Transplantasi jantung merupakan istilah yang sering terdengar dalam dunia medis.

Transplantasi jantung merupakan suatu tindakan pencakokan jantung, dari jantung orang sehat ke orang dengan jantung sakit dengan tujuan memperpanjang hidup pasien yang menderita gagal jantung, yang bisa disebabkan oleh penyakit jantung koroner, katup jantung, cacat jantung bawaan, dan kardiomiopati.

Beberapa kondisi dimana seseorang membutuhkan transplantasi jantung adalah ketika mengalami penyakit jantung koroner, kardiomiopati, penyakit katup jantung, cacat jantung bawaan serta kegagalan cangkok jantung sebelumnya.

Dikutip dari primayahospital.com, transplantasi jantung merupakan suatu proses operasi untuk mengambil jantung pasien yang sakit dan menggantinya dengan jantung yang lebih sehat.

Jantung pengganti tersebut biasanya berasal dari donor orang-orang yang telah meninggal.

Meskipun demikian, transplantasi jantung tidak dapat dilakukan bagi semua penderita penyakit jantung.

jika penderita penyakit jantung atau gagal jantung mengalami kondisi sebagai berikut, sebaiknya tranplantasi tidak dilakukan : 1.

Memiliki riwayat penyakit yang berisiko besar 2.

Berusia lanjut sehingga dapat memengaruhi kemampuan tubuh untuk pulih dari bedah transplantasi 3.

Memiliki penyakit lain, infeksi parah, atau obesitas.

Mengutip dari mayoclinic.org ada beberapa prosedur tranplantasi jantung, awalnya pasien akan dibius oleh dokter, Ahli bedah Anda akan menghubungkan Anda ke mesin bypass jantung-paru untuk menjaga darah yang kaya oksigen mengalir ke seluruh tubuh Anda.

Dokter bedah akan membuat sayatan di bagian dada.

Lalu memisahkan tulang dada dan membuka tulang rusuk sehingga dapat mengoperasi jantung.

Dokter bedah kemudian mengangkat jantung yang sakit dan menjahit jantung donor pada tempatnya.

Kemudian menempelkan pembuluh darah utama ke jantung donor.

Jantung baru sering mulai berdetak saat aliran darah dipulihkan.

Terkadang sengatan listrik diperlukan untuk membuat jantung donor berdetak dengan benar seperti dilansir dari repository.untag-sby.ac.id.

z Setelah proses pembedahan untuk transplantasi, resipen akan diberikan obat immunosupresan.

Obat ini berfungsi untuk mencegah penolakan transplantasi MELINDA KUSUMA NINGRUMBaca : Mengenal Imunosupresi, Ketika Sistem Kekebalan Tubuh Tidak Berfugnsi Normal

Author: admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *